Logo

60 Persen Kendaraan di Bengkulu Tidak Bayar Pajak

Razia Penertiban Pajak Kendaraan, Polda Bengkulu. Rabu (28/07/2022). Foto, Cindy/BN

Razia Penertiban Pajak Kendaraan, Polda Bengkulu. Rabu (28/07/2022). Foto, Cindy/BN

BENGKULU – Direktorat Lalulintas Polda Bengkulu bersama dengan badan pengelola keuangan daerah Provinsi Bengkulu serta jasa raharja, menggelar razia penertiban pajak kendaraan.

Direktur lalu intas Polda Bengkulu, Kombespol Sumardji mengatakan operasi patuh pajak yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kembali kepada masyarakat dalam memenuhi kewajiban membayar pajak.

Karena berdasarkan data dari badan pengelola keuangan provinsi bengkulu berjumlah 1,1 juta lebih wajib pajak, hanya 40 persen yang membayar pajak sehingga berdampak terhadap target pendapatan pajak pemerintah provinsi dari sektor kendaraan.

“Dari data yang ada, boleh dikatakan 60 persen masyarakat tidak membayar pajak. Tentunya, kita berkewajiban untuk mengingatkan masyarakat memenuhi kewajibannya,” kata Sumardji pada Bengkulunews.co.id Rabu (27/07/22) siang.

Ia menuturkan pajak merupakan bagian untuk menghidupi jalannya roda pemerintahan, karena dari itu razia ini dilakukan selama tiga hari. Yakni dari tanggal 26 Juli hingga 28 Juli.

Razia ini hanya dilakukan dalam memberi peringatan kepada masyarakat yang belum membayar pajak, sebelum petugas memberikan tindakan hukum berupa penilangan. Peringatan tersebut diberikan batas waktu seminggu, untuk masyarakat dapat membayar kewajibannya jika tidak bisa melakukan pembayaran dihari ini.

“Teguran berupa surat pernyataan, yang harus ditandatangan dan dibayar dan segera menyelesaikan kewajibannya. Ini adalah upaya-upaya yang kami lakukan,” sambungnya.

Adapun salah satu masyarakat yang taat pajak, Haris Agustian sengaja berkunjung untuk membayar pajak kendaraan roda dua miliknya. Ia berpesan agar masyarakat lain yang belum membayar pajak, segera menjalankan kewajiban tersebut.

“Bagi yang tidak membayar pajak, kiranya segera bayar pajak tepat waktu karena uang pajak itu untuk pembangunan daerah kita sendiri,” demikian Haris.