Logo

Dari Kebun jadi Tempat Liburan, Ini Beberapa Keistimewaan Wisata Kampung Durian

Wisata Kampung Durian

Objek Wisata Kampung Durian di Desa Datar Lebar Kecamatan Taba Penanjung, Bengkulu Tengah. Foto, AF/BN

BENGKULU – Objek Wisata Kampung Durian di Desa Datar Lebar Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah kini menjadi salah satu tempat favorit untuk berlibur. Tempat yang bahkan belum diresmikan ini mampu menarik minat warga Bengkulu untuk menghabiskan waktu akhir pekan.

Tempat ini dibuat dan dimiliki oleh Mardian Farizal. Seorang pengusaha yang memiliki kebun seluas 14 hektar di Desa Datar Lebar. Ide untuk mengolahnya menjadi tempat wisata dipicu oleh kondisi alam tempat kebunnya berada.

“Lokasinya bagus view-nya gunung jadi mulai ditata perlahan jadi tempat wisata. Awalnya tidak ada niatan untuk buat tempat wisata, itu kemarin kebun biasa,” kata Mardian pada bengkulunews.co.id, Senin (24/01/2022).

Pembangunan tempat wisata Kampung Durian dimulai sejak tahun 2020. Dari luas kebun yang mencapai belasan hektare, sebanyak dua hektare lahan dimanfaatkan untuk membangun fasilitas-fasilitas wisata.

Dari Kota Bengkulu pengunjung bisa berkendara sejauh 30 kilometer ke desa Bajak I Kecamatan Taba Penanjung, Bengkulu Tengah. Dari sini pengunjung akan menjumpai papan merk wisata Kampung Durian. Sisanya, pengunjung bisa mengikuti petunjuk arah yang telah disiapkan di tiap persimpangan hingga tiba ke Desa Datar Lebar.

Dari Desa Datar Lebar pengunjung harus melanjutkan perjalanan sejauh lima kilometer menuju ke lokasi. Jalan menuju ke tempat tersebut bisa dilalui oleh berbagai jenis kendaraan keluarga. Jangan khawatir, meskipun belum diaspal, akses jalan menuju ke sana cukup rata dan keras.

Namun untuk pengunjung dengan fisik yang sedikit lemah, tidak direkomendasikan untuk mengunjungi tempat ini sekarang. Lokasinya yang berada di lembah membuat pengunjung harus menuruni turunan yang cukup tinggi.

Penasaran apa saja yang bisa dinikmati di Kampung Durian? Bengkulunews.co.id mencoba merangkum beberapa keistimewaan Kampung Durian sehingga layak untuk dikunjungi wisatawan.

1. Agrowisata

Sesuai dengan namanya, wisatawan bisa menemui banyak pohon durian di tempat ini. Saat sedang musim, wisatawan dapat berlibur sambil menikmati durian dengan pemandangan alam yang mempesona.

Tidak hanya durian, pemilik tempat ini juga berencana melengkapi Kampung Durian dengan beberapa tanaman lain, seperti alpukat, jeruk hingga kelapa. Ini akan membuat lokasi kampung durian tidak hanya sekedar pengisi waktu luang, tapi juga destinasi untuk menikmati beragam buah segar.

2. Kolam Renang Tiga Tingkat di Tepi Sungai

Mandi di aliran sungai sepertinya sudah biasa, tapi bagaimana dengan berenang di tepi sungai? Objek wisata Kampung Durian akan memberikan anda sensasi untuk berenang di alam dengan tiga tingkat kolam renang.

Kolam ini dibangun tepat di tepi sungai dengan air yang mengalir. Nuansa alam sangat terasa dengan keberadaan sungai, persawahan dan barisan bukit hijau berjejer mengelilingi tempat tersebut.

3. Puluhan Pondok Peristirahatan

Objek wisata Kampung Durian dilengkapi dengan pondok-pondok peristirahatan yang bisa diakses secara gratis. Pengunjung akan dikenakan biaya Rp 10 ribu per jam jika ingin beristirahat di pondok yang berada di sisi kolam renang. Ini dilakukan agar tidak ada penumpukan pengunjung.

Di sisi kolam renang terdapat 10 unit pondok yang bisa dimanfaatkan. Sisanya, sebanyak 12 pondok berada di seberang sungai tepat di tepi persawahan. Pondok-pondok ini berbaris menuju ke arah camping ground.

4. Berendam di Aliran Sungai

Pengunjung yang datang umumnya menceburkan diri ke kolam renang Kampung Durian. Namun bagi pengunjung yang sedikit risih untuk mandi di kolam renang, dapat menuruni tangga yang langsung menuju ke sungai.

Di sungai, pengunjung bisa berendam dengan bebas. Aliran sungai yang dangkal membuatnya tidak berbahaya bagi bagi anak-anak atau orang-orang yang tidak bisa berenang.

5. Pekerja dari Warga Sekitar

Sekitar 80 persen karyawan di Kampung Durian berasal dari warga sekitar. Selain meningkatkan ekonomi penduduk, pemanfaatan tenaga kerja dan kontribusi ke desa, karyawan yang berasal dari warga sekitar dapat memberikan keamanan ekstra bagi pengunjung.

Karyawan-karyawan yang berada di sana sudah dipastikan mengetahui kondisi alam di areal tersebut. Sehingga potensi risiko pengunjung saat berwisata ke tempat tersebut bisa diminimalisir.