Logo

Jangkauan Vaksinasi PMK di Bengkulu Baru 42,9 Persen

Bimtek Vaksinator dan Data Encoder penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), di Hotel  kawasan Pantai Panjang Bengkulu, Senin (7/10).

Bimtek Vaksinator dan Data Encoder penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), di Hotel kawasan Pantai Panjang Bengkulu, Senin (7/10).

BENGKULU – Jangkauan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Bengkulu baru menyentuh angka 42,9 persen dari total 73.000 dosis vaksin.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri pada Bimtek Vaksinator dan Data Encoder penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), di Hotel kawasan Pantai Panjang Bengkulu, Senin (7/10).

“Untuk mendongkrak capaian vaksinasi tersebut, maka hari ini dilakukan Bimtek untuk menambah SDM guna pencapaian target 73.000 dosis vaksinasi pada tahun ini,” ungkap Hamka.

Hamka mengatakan, dari jumlah dosis yang dialokasikan, baru 31.517 vaksin yang berhasil direalisasikan. Ia berharap Vaksinator dapat segera bekerja guna memberikan vaksinasi ke seluruh hewan ternak yang ada di Provinsi Bengkulu.

Ia menyampaikan, penyakit PMK yang menyerang hewan ternak ini perlu segera diatasi. Karena menurutnya, dampak dari adanya kasus PMK ini dapat mempengaruhi kualitas ternak yang otomatis juga mempengaruhi ekonomi masyarakat.

“Dengan tingkat penyebaran yang sangat cepat dan mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi, menjadikan penyakit ini harus segera kita atasi,” sebutnya.

Bimtek ini dibuka secara resmi Sekda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri yang dihadiri Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kepala Disnakeswan Provinsi dan Kepala BPBD Provinsi Bengkulu serta diikuti instansi terkait se-Provinsi Bengkulu.

Dalam sambutannya, Sekda Hamka meminta agar peserta Bimtek yang terdiri dari Vaksinator dapat melakukan vaksinasi dengan baik dan cepat kepada hewan ternak guna mengantisipasi terjangkitnya PMK.

“Selain itu kita perlu terus mengedukasi masyarakat agar tidak terlalu panik jika ternak mereka terjangkit PMK. Dengan perawatan dan pemberian vitamin, antibiotik dan obat tradisional lainnya. Inilah tugas kita selain melakukan vaksinasi,” katanya.