Logo

Ada “Kampoeng Ontel” di Kota Bengkulu, Yuk Kunjungi!

Ada “Kampoeng Ontel” di Kota Bengkulu, Yuk Kunjungi!

BENGKULU – Kota Bengkulu adalah sebuah kota sekaligus menjadi ibu kota provinsi di Provinsi Bengkulu, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di pantai barat Pulau Sumatera, setelah Kota Padang.

Di Kota yang memiliki 9 kecamatan dan 67 kelurahan ini terdapat banyak tempat wisata yang indah dan seru jika dikunjungi bareng keluarga. Diantaranya, Pantai Panjang, Pantai Jakat, Pantai Tapak Paderi, Kampung Cina, dan Danau Dendam Tak Sudah, bukan dendam kepada mantan, bercanda.

Selain tempat wisata, Kota Bengkulu yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 300 jiwa lebih ini, juga terdapat beberapa bangunan dan benteng peninggalan Inggris, diantaranya Fort Marlborough yang didirikan tahun 1713 di Pantai Tapak Paderi, Monumen Hamilton dan Monumen Parr pada kawasan pusat kota, Objek wisata Rumah Pengasingan Bung Karno terletak di jalan Soekarno-Hatta. Dan Masjid Jamik yang didesain oleh Ir. Soekarno. Waw, keren kan.

Nah baru-baru ini, di Kota Bengkulu telah berdiri salah satu kampung yang unik. Namanya “Kampoeng Ontel” yang terletak di jalan Kebun Veteran, Kelurahan Nusa Indah, Kecamatan Ratu Agung, tepatnya di RT 07 RW 04. Biar lebih gampang mencarinya, posisi gang Kampoeng Ontel itu persis di depan masjid di sekitaran tugu lupis.

Berdirinya Kampung Ontel berawal dari seseorang bernama Abdul Syukur warga disana yang memiliki hobi bersepeda. Sepeda yang dimiliki Abdul ini bukan sepeda seperti yang lagi viral saat ini, yakni sepeda listrik. Tapi, sepeda ontel namanya atau bisa disebut sebagai sepeda unta, pit kebo.

Sepeda Ontel

Sepeda ontel ini, mulai banyak digunakan pada zaman Hindia Belanda. Kemudian pada tahun 1970-an keberadaan sepeda ontel mulai digeser oleh “sepeda jengki” yang berukuran lebih kompak baik dari ukuran tinggi maupun panjangnya dan tidak dibedakan desainnya untuk pengendara pria atau wanita.

Sudah terlalu panjang pembahasannya. Kita kembali ke topik Kampoeng Ontel tadi. Abdul bercerita, ia mulai menggunakan sepeda onthel itu sejak masih kecil hingga kini.

Tidak sendirian, saat itu ia juga bermain sepeda ontel bersama teman sepermainannya. Berjalannya waktu, sejak tahun 2011, Abdul mulai gabung ke komunitas Kereta Angin Kuno atau disingkat “KERANO”.

Di komunitas itu, Abdul berjumpa dengan orang-orang yang juga mempunyai kecintaan terhadap sepeda ontel. Berjalannya waktu, teman-teman Abdul yang lainnnya pun juga ikut gabung ke komunitas tersebut.

“Sejak kecil saya sudah kenal dengan ontel ini. Untuk mengenal sejarah itu, saya terus gunakan sepeda ontel. Jadi sejak 2011 saya gabung di KERANO. Setelah beberapa tahun baru teman saya ikut ke KERANO,” jelas Abdul.

Kemudian lanjut Abdul, pada tahun 2019 tepatnya pada bulan Mei, dia mendapat ide dari temannya yang berada di Lingkar Barat untuk membuat Kampoeng Ontel di kawasan Kebun Veteran itu. Mengapa harus di Kebun Veteran? Karena kata Abdul, Sepeda Ontel dan anggotanya itu paling banyak di sana.

“Itu ide dari teman saya di Lingkar Barat. Alasannya karena anggotamu terbanyak di Kota ini. Yasudah kita dirikan Kampoeng Ontel pada tahun 2019,” ungkap Abdul.

Sekre KERANO di Kampoeng Ontel

Di Kampoeng Ontel itu, jika kita berkunjung ke sana akan ditemukan satu tempat atau sekre yang lahannya terparkir dan berjejer sepeda Ontel. Di sana lah tempat mereka kerap berkumpul. Abdul mengungkapkan, kini ada sekitar 40 orang lebih yang sudah bergabung di komunitas itu.

Sepeda Ontel itu mereka beli di tempat penjualan sepeda, serius. Ya kali di tempat penjualan seblak, Hehe. Nah milik Abdul, dia beli di Merpas, mau ke arah Lampung.

Sementara itu, anggota komunitas pecinta sepeda ontel ini tidak hanya laki-laki saja. Ada juga beberapa perempuan yang didominasi emak-emak ikut tergabung.

Jika nama komunitas untuk laki-laki KERANO, nah untuk perempuan namanya KERANI. Kalau di Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, KERANI itu pegawai yang mengurusi administrasi sederhana, misalnya mencatat, mengetik, menerima, dan mengirimkan surat.

Eh tapi bukan itu artinya tadi. Sudahlah lupakan, kita kembali ke topik. Setiap weekend tepatnya di hari minggu, komunitas pecinta sepeda ontel ini sering kumpul-kumpul di Simpang Lima Ratu Samban Kota Bengkulu.

Bahkan mereka juga kerap konvoi menjelajahi tempat wisata. Paling jauh, Kata Abdul ke Pantai Sungai Suci Kabupaten Bengkulu Tengah.

“Ya selain kami sering jalan, kumpul, kami juga sering mengadakan kegiatan sosial. Mengunjungi Panti Asuhan untuk memberi bantuan, kadang ke korban yang rumahnya terbakar,” ujarnya.

Kedepan, mewakili seluruh anggota pecinta sepeda ontel, Abdul berharap ada perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk mensupport mereka. Karena ini, ungkap Abdul merupakan salah tujuan untuk mengenang sejarah. Sebabnya, dulu Presiden pertama RI yaitu Soekarno atau Bung Karno merupakan salah satu tokoh yang dikenal gemar mengoleksi sepeda.

Lihat saja ketika kita memasuki Rumah Pengasingan Bung Karno yang berada di Kota Bengkulu, siapa pun khususnya pecinta sepeda pasti akan tertuju pada sepeda ontel kuno yang terpajang di dalam lemari kaca. Ya, sepeda ontel tersebut adalah milik Bung Karno.

Disisi lain, Abdul mengajak siapapun masyarakat yang ingin bergabung di Komunitas KERANO maupun KERANI, bisa datang langsung ke sekre mereka di Kampoeng Ontel itu. Tidak harus punya sepeda Ontel, sepeda apapun boleh gabung, asal bisa naik sepeda.

“Ya kalau gak ada sepeda kami sediakan. Karena anggota kami ini ada yang punya lebih dari dua sepeda,” tutup Abdul.