Logo

Kemenko PMK Sebut Angka Kemiskinan di Bengkulu Menurun Sejak Tahun 2017 Hingga 2022

Kemenko PMK Sebut Angka Kemiskinan di Bengkulu Menurun Sejak Tahun 2017 Hingga 2022

BENGKULU – Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Warsito, sebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Bengkulu pada tahun 2023 mencapai 74,30.

Warsito mengatakan, berdasarkan data BPS, tingkat kemiskinan di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan dari September 2017 hingga September 2022, meskipun sempat meningkat menjadi 15,30 persen pada September 2020 akibat pandemi COVID-19. Sedangkan, pada September 2022, angka tersebut berhasil ditekan kembali menjadi 14,34 persen.

Pembudayaan literasi menjadi elemen utama yang memicu kesadaran akan pentingnya pengetahuan dan keterampilan yang dapat meningkatkan harkat dan martabat masyarakat.

“Saat ini kami dari Kemenko PMK, bersama perwakilan-perwakilan dari kementerian/lembaga, hadir di sini untuk berdiskusi guna mencapai hasil yang diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Bengkulu,” kata Warsito, dalam acara Gelar Karya Revolusi Mental di Balai Raya Semarak Bengkulu, Senin (23/09/2024).

Kemudian, Pembangunan manusia dilaksanakan melalui tiga pilar pembangunan sumber daya manusia (SDM), yaitu: penguatan layanan dasar dan perlindungan sosial, peningkatan produktivitas, serta pembangunan karakter.

“Bersama 14 kementerian/lembaga yang terlibat dalam pembudayaan literasi, inovasi, dan kreativitas, mari kita bangun Provinsi Bengkulu menjadi lebih baik dan energik,” terang Warsito.

Dalam Pembangunan karakter dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dilakukan melalui Prioritas Nasional Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan yang terdiri dari empat program prioritas.

“Pertama, revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila. Kedua, peningkatan pemajuan dan pelestarian kebudayaan. Ketiga, penguatan moderasi beragama. Keempat, peningkatan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas,” ujarnya.

Selanjutnya, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, berharap bahwa kegiatan ini dapat mendorong perkembangan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas di daerah tersebut.

“Kami bersyukur acara ini diadakan di Balai Raya Semarak dan diikuti oleh para pemangku kebijakan, termasuk instansi vertikal,” harap Rohidin.