Logo

Bawaslu Kota Sebut Pengawasan Pilkada Tugas Seluruh Masyarakat

Bawaslu Kota Sebut Pengawasan Pilkada Tugas Seluruh Masyarakat

BENGKULU – Badan Pengawas Pemilihan Umum  (Bawaslu) Kota Bengkulu, menggelar acara Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dengan tema Peran Generasi Milenial dan Media Massa dalam Mengawal Pesta Demokrasi Pemilihan Serentak Tahun 2024.

Melalui Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi, dan Hubungan Masyarakat, Leka Yunita Sari menyebut pengawasan terhadap pemilihan kepala daerah adalah tugas seluruh aspek masyarakat, termasuk calon pemilih dan media massa.

Hal ini dikatakan Leka, bahwa Bawaslu memiliki tugas wajib salah satunya pengawasan terhadap Pilkads 2024 nanti.

“Kalau Bawaslu itu kan tugasnya ada tiga. Mengawasi, pencegahan, dan penindakan. Nah, salah satu fungsi pencegahan itu adalah sosialisasi dan edukasi kepada mahasiswa dan media massa hari ini,”kata Leka, Kamis (03/10/2024).

Leka menerangkan pihaknya akan memaparkan program kegiatan dan regulasi terkait pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu. Dia juga menjelaskan media massa bisa mengetahui dan memahami terkait apa yang dilakukan Bawaslu di lapangan.

“Jangan sampai kawan-kawan tidak paham dengan apa yang dilakukan oleh Bawaslu Misalnya dengan pertanyaan apa yang sudah dilakukan, mengapa banyak ini dan itu” terangnya.

Sehingga, Leka menegaskan peran mahasiswa bisa ikut mengawasi dan berani melaporkan jika mengetahui ada pelanggaran, baik oleh paslon atau pihak lain, saat kampanye. Serta, partisipasi itu terutama melalui media sosial yang memang menjadi keseharian generasi milenial saat ini.

“Jadi Ketika dia nonton dan ada pelanggaran di situ, dia bisa melaporkan ke Bawaslu, datang langsung atau melalui berbagai platform media sosial atau hotline Bawaslu Kota Bengkulu yang sudah ada. Kami akan segera merespon,” tegasnya

Disamping itu, BEM UNIB, Alvin menyampaikan agar generasi milenial dapat menjaga dan mengawasi Pilkada ini dengan baik.

“Pemilihan yang lebik baik, dan juga mendapatkan pemipin sesuai dengan di butuhkan daerah,” sampainya.

Serta, Alvin sangat prihatin apabila mahasiswa masih ada bagian dari kaum fomo dan sering ikut-ikutan terhadap pilkada ini.

“Dengan adanya media sekarang, harapannya teman-teman fomo itu tidak akan terjadi lagi,” harapnya.