Logo

Citizen Journalism Menjadi Ancaman bagi Wartawan di Era Media Digital?

Ilustrasi. BN

Ilustrasi. BN

Di tengah berkembangnya media massa dan teknologi digital, muncullah fenomena baru yang disebut sebagai citizen jurnalisme atau jurnalisme warga. Citizen jurnalisme adalah praktik yang dilakukan individu tanpa berlatar belakang sebagai seorang jurnalis secara langsung menyebarkan informasi, atau menyebarkan berita melalaii platform media seperti blog, media sosial atau situs berita. Dengan adanya citizen jurnalisme ini mendapatkan banyak pertanyaan: Akankah citizen jurnalisme menjadi ancaman bagi wartawan profesional?

Profesi wartawan ini memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjalankan tugasnya, mulai dari memastikan kebenaran berita, memverifikasi berita, hingga menyesuaikan pedoman dalam penulisan berita yaitu kode etik jurnalistik.

Sedangkan citizen jurnalisme ini menyebar luaskan berita secara langsung tanpa melewati proses yang panjang, seperti editorial berita yang akan dipublis, sehingga citizen jurnalisme bisa langsung melaporkan atau menyebar luaskan informasi yang mereka lihat secara langsung dengan cepat.

Dalam beberapa kasus, seperti pelaporan bencana alam atau peristiwa darurat, jurnalisme warga secara langsung bisa menyebarkan informasinya yang belum terjangkau oleh jurnalis profesional. Namun tanpa adanya filter dalam penyebaran berita ini menjadi tantangan. Salah satunya kebenaran berita yang di sebar luaskan, dan verifikasi informasi.

Tanpa prosedur yang ketat, jurnalisme warga dapat dengan mudah menyebarkan berita yang salah atau hoaks. Hal ini dapat merusak kredibilitas informasi dan memicu kekhawatiran mengenai dampak negatif terhadap masyarakat luas.

Akan tetapi citizen jurnalisme tidak sepenuhnya menjadi ancaman bagi wartawan profesional. Di satu sisi, citizen jurnalisme membuka ruang baru bagi publik dalam proses penyebaran informasi, yang dapat memperkaya ragam sudut pandang seseorang. Namun, di sisi lain, jurnalisme warga tetap memerlukan jurnalis profesional sebagai media yang memastikan standar kualitas dan kredibilitas informasi yang disajikan kepada publik.

Wartawan profesional dapat melihat fenomena ini sebagai peluang untuk berkolaborasi. Dengan tetap memberlakukan kontrol kualitas editorial. Keikutsertaan publik dalam pengumpulan informasi dapat membantu wartawan mendapatkan sudut pandang lokal yang mungkin sulit didapatkan sebelumnya, sementara wartawan tetap menjalankan peran penting dalam memverifikasi dan menyampaikan informasi yang kredibel.

Citizen journalism tidak harus dianggap sebagai ancaman langsung bagi jurnalisme profesional. Sebaliknya, keduanya dapat saling melengkapi. Tantangan bagi wartawan profesional di era ini adalah bagaimana mereka bisa beradaptasi dan terus menegakkan standar jurnalistik, sambil memanfaatkan peran aktif publik dalam menyediakan pandangan yang lebih luas. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, sinergi antara keduanya mungkin merupakan kunci untuk menjaga integritas informasi di masa depan.

Penulis: Rahma Padila

Mahasiswi Universitas Bengkulu Prodi Jurnalistik