Logo

Revolusi Digital: Mengapa Film Internet Menjadi Pilihan Utama pada Generasi Z

Ilustrasi, BN

Ilustrasi, BN

Dalam era digital yang berkembang pesat, film internet telah mengubah paradigma konsumsi media, terutama di kalangan Generasi Z. Generasi ini, yang tumbuh dalam lingkungan saat teknologi dan internet menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, lebih memilih film yang dapat diakses dengan mudah dan cepat. Ada beberapa alasan mengapa film internet menjadi pilihan utama mereka.

Pertama, aksesibilitas adalah faktor kunci. Dengan berbagai platform streaming yang tersedia, seperti Netflix, Disney+, dan YouTube, Generasi Z dapat menonton film kapan saja dan di mana saja. Tidak lagi terikat pada jadwal tayang di bioskop, mereka dapat memilih konten sesuai dengan preferensi dan waktu luang mereka. Ini memberikan kebebasan yang sangat dihargai oleh generasi yang selalu bergerak cepat ini.

Kedua, variasi konten yang ditawarkan film internet juga menarik minat mereka. Dari film indie yang kreatif hingga produksi besar dengan anggaran tinggi, pilihan yang beragam memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi berbagai genre dan gaya. Hal ini juga menciptakan ruang bagi cerita yang lebih inklusif dan representatif, mencerminkan realitas sosial yang lebih luas.

Ketiga, harganya lebih murah. Biaya langganan platform streaming relatif murah jika dibandingkan dengan biaya tiket bioskop. Oleh karena itu, banyak orang lebih memilih menonton film secara online demi hemat biaya.

Keempat, representasi yang inklusif. Film-film internet sering kali menampilkan cerita yang lebih realistis dan inklusif, merefleksikan keberagaman masyarakat modern. Hal ini membuat Generasi Z merasa lebih teridentifikasi dengan isi konten tersebut. Selanjutnya, interaktivitas adalah aspek yang tidak bisa diabaikan. Platform streaming seringkali

menyediakan fitur seperti komentar, rating, dan rekomendasi yang membuat pengalaman menonton lebih personal. Generasi Z menyukai keterlibatan dan interaksi, dan film internet memberikan mereka kesempatan untuk berbagi pendapat dan terlibat dalam diskusi seputar konten yang mereka tonton.

Namun, ada tantangan yang dihadapi oleh film internet, seperti masalah kualitas dan keaslian konten. Banyak film yang tidak memiliki pengawasan kualitas yang ketat, sehingga penonton perlu lebih selektif. Meskipun demikian, kemampuan untuk mengakses berbagai jenis film dan dokumenter independen sering kali lebih dihargai daripada kekhawatiran tersebut.

Akhirnya, film internet mencerminkan perubahan cara kita berinteraksi dengan media. Generasi Z tidak hanya menjadi konsumen pasif, tetapi juga produsen konten melalui platform seperti TikTok dan Instagram. Mereka tidak hanya menonton film; mereka juga terlibat dalam menciptakan dan membagikan pengalaman menonton mereka.

Dengan semua faktor ini, tidak mengherankan jika film internet menjadi pilihan utama bagi Generasi Z. Ini adalah fenomena yang tidak hanya mencerminkan perubahan teknologi, tetapi juga transformasi budaya yang lebih luas dalam cara kita mengonsumsi dan berinteraksi dengan media. Ke depan, kita dapat mengharapkan inovasi lebih lanjut yang akan membentuk industri film dan hiburan di era digital.

Penulis : Solehatun Waqiah

Mahasiswi S1 Jurnalistik Universitas Bengkulu