Logo

Keterlibatan Komunikasi Massa Menunjang Pariwisata Provinsi Bengkulu

Wisata Tebing Suban. Foto, Dok.BN

Wisata Tebing Suban. Foto, Dok.BN

BENGKULU – Minimnya kesadaran masyarakat terkait pentingnya pengelolaan pariwisata Bengkulu perlu menjadi sorotan. Tidak sedikit keluhan yang beredar terkait buruknya pelayanan pariwisata, kondisi hingga harga yang tidak sesuai , hal menimbulkan pandangan negatif yang juga merusak citra wisata bengkulu.

Selain itu juga sumber daya manusia yang belum memadai, hal ini bisa saja diakibatkan oleh putra putri daerah yang banyak memilih merantau keluar provinsi dan tidak mampu ikut terlibat dalam pengembangan provinsi ini.

Meski kunjungan wisatawan terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2021 hingga tahun 2023. Namun tidaklah Bengkulu masih tertinggal jauh dari Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sumatera Barat, yang termasuk dalam provinsi paling sering dikunjungi, padahal Bengkulu masih berada pada jalur yang sama dengan provinsi-provinsi tersebut.

Provinsi Bengkulu memiliki potensi pariwisata yang sangat melimpah, posisi geografis yang terletak pada pesisir barat pulau sumatera menjadikan sebagian besar wilayahnya di dominasi oleh pantai. Tidak hanya itu wisata kuliner dan budaya yang tersebar di setiap wilayah menunjang betapa besar potensi wisata bengkulu.

Disamping itu Solidaritas dan dedikasi masyarakat Bengkulu dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan bangsa indonesia, perlu menjadi kenangan yang tidak pantas dilupakan.

Bengkulu menjadi tempat pengasingan presiden pertama indonesia dari tahun 1939 hingga 1942, serta melahirkan sosok pahlawan yang menjahit bendera merah putih yang juga merupakan istri pertama dari presiden pertama, soekarno. Begitu banyak peninggalan sejarah yang masih tersisa namun sayangnya tidak diketahui oleh masyarakat luas.

Langkah yang Dapat Membantu 

Perkembangan teknologi mempengaruhi banyak aspek di kehidupan masyarakat saat ini, penggunaan teknologi mengalami peningkatan yang sangat pesat akibat pandemi covid-19 yang mengharuskan kita untuk tetap berada dirumah. Hal ini menimbulkan kebiasaan baru pada masyarakat dalam mengisi waktunya dengan berseluncur di media sosial.

Munculnya tiktok, facebook , instagram dan platform lainya turut mengubah pola kebiasaan masyarakat dalam memperoleh informasi. Masyarakat cenderung menyukai konten informasi yang lebih singkat dibanding berita-berita dari media massa.

Kebiasaan ini mempengaruhi kinerja media dalam mencapai terget pasarnya, yang juga akan mempengaruhi informasi yang beredar pada masyarakat. Perlu kita ingat bahwa komunikasi massa menjadi senjata ampuh dalam menyebar luaskan informasi.

Untuk itu perlu peningkatan kualitas konten yang sejalan dengan perkembangan untuk mampu menarik minat khalayak terhadap kekayaan provinsi Bengkulu. Selain itu dukungan masyarakat sangatlah berpengaruh dan dibutuhkan.

Dengan penggunaan media sosial dikalangan masyarakat terus mengalami peningkatan, dapat menjadi potensi besar untuk masyarakat ikut menyebar luaskan informasi berupa artikel atau konten dengan begitu cepat dan mudah untuk turut mempromosikan pariwisata yang ada di provinsi Bengkulu.

Penulis : Ernes Reinata Rumapea

Mahasiswa S1 Jurnalistik Universitas Bengkulu