Logo

Dari Televisi Hingga Media Sosial: Evolusi Komunikasi Massa dalam Masyarakat Modern

Ilustrasi

Ilustrasi

BENGKULU – Perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara kita berinteraksi dengan informasi. Mulai dari televisi, sumber utama informasi, hingga media sosial yang mendominasi ruang komunikasi, perkembangan ini tidak hanya memengaruhi cara kita mengonsumsi informasi, namun juga membentuk gagasan dan pola perilaku dunia modern.

Artikel ini membahas bagaimana perubahan wajah dari televisi ke media sosial dan dampaknya terhadap masyarakat.

Era Televisi

Selama dekade terakhir, televisi telah menjadi raja dunia komunikasi. Karena jangkauannya yang luas, televisi dapat menyampaikan berita dan hiburan kepada jutaan pemirsanya sekaligus. Berita malam dan acara bincang-bincang adalah tempat masyarakat mendapatkan berita terkini tentang peristiwa-peristiwa besar, lokal dan internasional.

Televisi juga mempunyai kekuatan untuk menciptakan budaya populer. Tayangan seperti reality show, drama, dan variety show menjadi fenomena sosial, menimbulkan cerita dan referensi yang melibatkan banyak orang. Selain itu, iklan televisi berperan penting dalam membentuk preferensi dan perilaku konsumen.

Meskipun televisi mempunyai pengaruh yang besar, namun juga mempunyai keterbatasan. Informasi disajikan dalam format satu arah, yaitu hanya dapat diterima oleh khalayak tanpa banyak ruang untuk berinteraksi.

Ketidakmampuan masyarakat memberikan informasi yang akurat menyebabkan suara masyarakat tidak didengar. Hal ini menciptakan kesenjangan antara media dan masyarakat serta menimbulkan permusuhan dan kesalahpahaman mengenai apa yang diberitakan.

Keterampilan Media Sosial

Dengan kemajuan teknologi digital dan akses Internet yang luas, media sosial telah muncul sebagai kekuatan baru dalam komunikasi massa. Platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok memungkinkan orang untuk berbagi informasi, berinteraksi, dan berpartisipasi langsung dalam diskusi.

Berbeda dengan televisi, media sosial menjadikan setiap penggunanya sebagai pembuat konten dan memberi mereka kekuatan untuk berbagi informasi, ide, dan pengalaman.

Manfaat Media Sosial

Media sosial mendorong partisipasi audiens. Pengguna dapat berdiskusi, berbagi, dan menyukai konten, menciptakan percakapan yang lebih dinamis.

Masyarakat dapat mendiskusikan isu-isu penting dan mengekspresikan diri mereka dengan suara yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya di media tradisional.

Akses informasi yang lebih besar: Dengan media sosial, informasi tidak lagi terfokus pada sumber-sumber penting. Siapa pun dapat mempublikasikan laporan ini dan memberikan pendapat berbeda.

Hal ini dapat memberikan peluang bagi bahasa-bahasa minoritas yang sering diabaikan di media arus utama. Informasi menyebar dengan cepat melalui media sosial. Cerita, ide, dan konten viral dapat menjangkau jutaan orang dalam waktu singkat, sehingga memberikan akses instan kepada audiens terhadap informasi yang mereka perlukan.

Tantangan ke Depan

Namun dengan kebebasan yang ditawarkan media sosial, terdapat juga tantangan yang signifikan. Salah satunya menyebarkan kebohongan. Informasi palsu atau menyesatkan dapat menyebar dengan cepat, memutarbalikkan informasi dan menyesatkan masyarakat.

Selanjutnya , fenomena “gelembung ucapan” semakin meningkat. Pengguna cenderung fokus pada konten yang sejalan dengan sudut pandang mereka sendiri dan mengabaikan sudut pandang lain. Hal ini dapat menghalangi ide dan menghalangi komunikasi efektif antara berbagai pihak.

Dampak terhadap opini publikĀ 

Media massa, termasuk televisi dan media sosial, mempunyai kekuatan untuk membentuk opini publik. Dengan memilih apa yang ingin disampaikan dan cara menyampaikannya, media dapat memengaruhi cara masyarakat memandang suatu isu.

Misalnya, liputan suatu peristiwa bisa berbeda-beda tergantung sudut pandang media. Media mempunyai tanggung jawab penting untuk memberikan informasi yang bermakna dan seimbang.

Jurnalisme berkualitas tinggi membantu masyarakat mendapatkan informasi akurat dan membangun kepercayaan publik terhadap media. Di sisi lain, pengguna perlu meningkatkan literasinya agar dapat mengorganisasikan informasi yang diterimanya.

Kesimpulan

Evolusi dari televisi ke media sosial menunjukkan bagaimana komunikasi beradaptasi dengan perubahan teknologi dan kebutuhan sosial.

Di satu sisi, media sosial memberikan peluang besar bagi partisipasi dan interaksi, namun di sisi lain tantangan seperti kesalahpahaman dan polarisasi perlu diatasi.

Kita perlu proaktif dalam menggunakan media sosial ini. Agar media dapat menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang, masyarakat perlu menggunakan media mereka untuk memisahkan kebenaran dari fiksi.

Hanya dengan cara inilah komunikasi massa akan terus berfungsi sebagai alat yang ampuh untuk mendidik, memberikan informasi, dan menyatukan masyarakat dalam lingkungan yang semakin informatif.

Penulis : Aulia Dwi Salsabila

Mahasiswa S1 Jurnalistik Universitas Bengkulu