Logo

Hampir Semua Rumah Sakit di Kota Bengkulu Punya Hutang “Darah” ke PMI

Ketua PMI Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi

Ketua PMI Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi

BENGKULU – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bengkulu Dedy Wahyudi meminta rumah sakit yang masih memiliki hutang ke PMI untuk segera dibayar. Dana ini untuk menunjang operasional PMI Kota Bengkulu.

“Ada beberapa rumah sakit yang hutangnya bahkan mencapai hampir Rp 1 Miliar. Kita khawatir nanti tidak bisa lagi beroperasi,” kata Dedy saat Coffe Morning bersama media, Jumat (16/08/2024).

Dedy mengungkapkan, hutang di tiap rumah sakit pada PMI memiliki angka yang bervariasi. Jumlahnya berada di kisaran Rp 300 – 1 Miliar. Hutang ini merupakan akumulasi dari pengambilan darah dari PMI untuk pasien di rumah sakit.

“Bervariasi, ada yang hampir satu miliar, ada yang kurang lebih tiga ratus juta, ada yang lima ratus,” ungkapnya.

Dedy tidak menyebut rumah sakit mana saja yang belum membayar, namun semua rumah sakit yang menunggak berada di Kota Bengkulu. Ia meminta pimpinan rumah sakit yang masih memiliki hutang dapat membantu PMI dengan cara membayar.

“Tolong dibantu untuk bagaimana para pimpinan rumah sakit tersebut membantu PMI agar membayar hutangnya,” ucap Dedy.

PMI juga akan melakukan penagihan dengan cara mengirim surat atau melalui penasihat hukum untuk memberikan pengertian pada rumah sakit yang menunggak.

“Tentu kami menyurati, kemudian melakukan pendekatan secara personal, lalu meminta penasihat hukum kita untuk memberikan pemahaman pada rumah sakit,” demikian Dedy