Logo

Indonesia Rebut 115 Emas pada Olimpiade Matematika di Singapura

Indonesia Rebut 115 Emas pada Olimpiade Matematika di Singapura

Indonesia Rebut 115 Emas pada Olimpiade Matematika di Singapura

SINGAPURA – Lagu Indonesia raya sontak bergema dinyanyikan oleh ratusan pelajar Indonesia yang didampingi orangtuanya saat nama Indonesia disebutkan sebagai Juara utama untuk Maths Titans, alias babak bergengsi untuk best of the best pada kompetisi olimpiade matematika bergengsi di Singapura (SIMOC) di Star Theatre, Kamis (25/7). Tempat kedua diduduki tim Malaysia dan tempat ketiga diraih tim Singapura. Delegasi Indonesia mengirimkan 456 pelajar SD -hingga SMA untuk mengikuti acara ini. Kontengen Indonesia adalah kontingan terbesar, disusul oleh Meksiko yang mengirimkan lebih dari tiga ratus pelajar. Pada ajang ini, Indonesia berhasil merebut 115 medali emas dan tujuh overall champion.

Singapore International Math Olympiad Challenge (SIMOC) adalah kompetisi tahunan bergengsi yang mempertemukan para penggemar matematika muda dari seluruh dunia. Dengan tujuan utama untuk membina dan mempromosikan bakat matematika, SIMOC berfungsi sebagai platform global bagi siswa untuk memamerkan keterampilan mereka dan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dalam semangat kompetisi yang bersahabat. ”SIMOC berbeda dari kompetisi matematika lainnya melalui struktur uniknya, yang terdiri dari tiga babak: Kompetisi Individu, Kompetisi Tim, dan Tantangan Math Warriors” jelas Henry Ong, pendiri sekaligus ketua panitia SIMOC. Format ini mendorong peserta untuk unggul dalam pemecahan masalah secara individu sekaligus mendorong kolaborasi dan kerja sama tim di antara para kontestan.

”SIMOC adalah salah satu ajang kompetisi matematika bergengsi di Singapura yang selalu diikuti oleh Indonesia,”ujar Indra Santoso, country representative Indonesia yang menjadi ketua delegasi Delegasi Indonesia berasal dari beragam daerah di Indonesia untuk berlagar dengan para pelajar dari 42 negara dengan total peserta dua ribu pelajar yangberlaga selama empat hari. Sebelum mengikuti SIMOC, siswa harus melalui proses kualifikasi terlebih dahulu di negara masing masing. Untuk mengikuti SIMOC, siswa minimal harus mendapatkan Bronze ke atas pada kualifikasi kompetisi di level nasional atau regional. Enam pelajar Indonesia mendapatkan kesempatan berlaga pada babak utama langsung dengan beasiswa dari SIMOC. Tujuh pelajar Indonesia juga menjadi overall champion pada kategori-kategori utama, sehiongga tampak dominan di panggung utama.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Singapura, Suryo Pratomo menyatakan rasa bangganya saat ikut serta mengalungkan medali kepada para pelajar Indonesia yang berhasil meraih overall champion. ”Ini menunjukkkan bahwa Indonesia menunjukkan dominasinya, setidkanya pada level regional, pada ajang kompetisi matematika. ”ujarnya. Suryo Pratomo berharap, ”setelah mengikuti SIMOC, siswa bisa mengikuti kompetisi global lainnya, yaitu IJMO di Turki pada bulan Desember,” tambahnya.

Satrya Wibawa, atase pendidikan & Kebudayaan KBRI Singapura menambahkakan bawa melalui kompetisi sejenis SIMOC, pemerintah terbantu dalam memetakan pelajar Indonesia berprestasi yang nantinya akan menjadi target potensial bagi Beasiswa Indonesia Maju yang akan memberikan beasiswa penuh kepada pelajar untuk menempuh pendidikan sarjana di universitas terkemuka di dunia. ”Sehingga, ke depan, kita tidak perlu lagi risau para pelajar-pelajar pintar kita berpindah kewarganegaraan, karena beasiswa ini menjadi salah satu bentuk kehadiran negara untuk memfasilitas siswa berprestasi.”tambah Satrya. Beasiswa Indonesia Maju untuk selanjutnya disebut BIM adalah program beasiswa yang diberikan kepada peserta didik/lulusan yang berprestasi pada bidang akademik dan non-akademik. BIM terdiri dari program beasiswa bergelar (degree) dan beasiswa non gelar (non degree). Program beasiswa bergelar jenjang S1 dan S2 dilaksanakan oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, sedangkan program beasiswa non gelar, yaitu Program Persiapan S1 Luar Negeri, dilaksanakan oleh Pusat Prestasi Nasional. BIM Program Persiapan S1 Luar Negeri adalah program beasiswa yang diberikan guna mempersiapkan peserta didik berprestasi pada jenjang pendidikan menengah untuk memperoleh kesempatan pendidikan S1 di luar negeri. Sejak 2022, lebih dari seribua pelajar sudah menerima beasiswa ini, dan diharapkan jumlah tersebut akan terus bertambah.