Logo

Kominfo Imbau Pejabat Pemerintah Jangan Flexing di Medsos

Kominfo Imbau Pejabat Pemerintah Jangan Flexing di Medsos

Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) sedang menjadi sorotan terkait adanya hedonisme atau pamer kekayaan dan gaya hidup mewah di media sosial atau biasa disebut dengan flexing. Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) turut mengimbau agar para ASN tidak flexing  di media sosial (medsos).

Dalam Webinar Peluncuran Sistem Manajemen Pranata Humas Yang Profesional dan Inovatif (SIMPHONI). Direktur Jendral Informasi dan komunikasi Publik Kementrian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong menyatakan hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar lebih mengedepankan pelayanan masyarkat.

“Akhir-akhir waktu belakangan ini muncul fenomena ASN yang ‘melayani dirinya sendiri’, (itu termasuk) hedonisme, pamer, istilahnya kalau di medsos flexing ya pamer. Presiden betul-betul mengingatkan kita untuk menahan diri,” Ujar Usman dilansir KOMINFO.

Menurutnya medsos menjadi hal yang paling banyak diakses oleh masyarakat. Oleh karenah itu Humas pemerintah dan juga aparatur negara lainnya diminta untuk bersikap sederhana dan bijaksana dalam membuat konten untuk ditampilkan di medsos pribadi, agar menghindari sorotan negatif dari masyarakat.

“Marilah kita tampilkan di medsos itu. hasil ataupun kerja-kerja kegiatan kita, bukan menampilkan diri kita sendiri (misalnya) pakai (mobij Jeep) Rubicon lah dan lain-lain. Itu betul-betul kita Ingatkan ya (karena) kita ini betul-betul sedang menjadi sorotan,” ujarnya.

Dirjen IKP Kominfo mengatakan, sebagai ASN, Humas Pemerintah memiliki tugas untuk melayani publik dengan baik, termasuk mencontohkan sikap yang baik di lingkungan masing-masing. Namun, menurutnya dalam praktik, masih banyak ASN yang belum bisa menahan diri dan menampilkan kemewahan di medsos, sehingga hal ini mendapat perhatian khusus dari presiden.

“Di rapat paripurna kabinet terakhir, presiden mengingatkan kita semua yang bahwa tugas kita (humas pemerintah) di pemerintahan adalah melayani publik,” pungkas Usman.