Logo

Komunitas Merawat Nalar Ajak Masyarakat Semangat Belajar Tentang HAM

Komunitas Merawat Nalar Ajak Masyarakat Semangat Belajar Tentang HAM

BENGKULU – Dalam upaya mengedukasi kan pemuda dan masyarakat, Komunitas Merawat Nalar gelar diskusi Kajian Hak Asasi Manusia (HAM) ; Upaya merebut kembali Hak-Hak yang di Rampas, Minggu (27/10/2024) Malam.

Salah satu Inisiator Merawat Nalar, Ardiansyah mengatakan bahwa kegiatan ini adalah suatu gerakan kolektif dan pertama kali dari Merawat Nalar melakukan diskusi Publik. Sehingga kedepannya, rombongan Merawat Nalar akan memastikan untuk terus bergerak dan mengulik tentang kajian-kajian HAM baik dari isu secara nasional maupun secara lokal.

“Sampai pada hari ini, kita sama-sama tahu HAM itu adalah muara dari seluruh keadilan-keadilan dan pelanggaran-pelanggaran yang sudah ada sejak lama sampai sekarang,” ujar Ardi.

Kendati demikian, diskusi ini akan terus berlanjut. Karena lanjut Ardi, Merawat Nalar rutin mengagendakan kegiatan diskusi. Kemudian, Merawat Nalar ini sebagai komunitas yang kolektif, maka dirinya berharap untuk seluruhnya agar dapat semangat untuk belajar HAM.

“Maka semangat dari kawan-kawan diluar komunitas maupun didalam komunitas itu yang memang harus dijaga dan memang kita bersama-sama untuk belajar bagaimana HAM ini akan menjadi suatu opsi yang di pikirkan oleh Negara dan dipandang secara utuh,” harap Ardi.

Disamping itu, Rendi Saputra selaku pemantik diskusi, menyampaikan bahwa terkait dengan HAM sebenarnya memang harus selalu diskusikan dan di dialogkan di setiap ruang. Artinya HAM Ini adalah hak yang melekat pada diri manusia, baik dari bangun tidur sampai tutup mata.

“kedepannya gerakan-gerakan ini harus di hidupkan. Bahwa diskusi-diskusi ini menjadi penting untuk membangun paradigma diskursus yang kritis untuk bergerak bersama, bahwa negara itu harus ada oposisi yang kritis” tutur Rendi Saputra yang juga selaku pengacara.

Disisi lain, Ayu Wijayanti selaku Akademisi Sosiologi menerangkan bahwa dalam perbincangan diskusi ini, akan banyak sekali pengetahuan-pengetahuan yang baru agar dapat di olah lagi dari seluruh rombongan diskusi ini.

Sehingga bisa dapat memunculkan kesadaran dan bisa mendorong pergerakan kedepannya yang berkaitan dengan perjuangan untuk mendapatkan kembali hak-hak yang di rampas oleh oknum-oknum tertentu.

“Berharap semoga diskusi-diskusi ini tidak mati, dan kemudian diskusi-diskusi ini bisa tetap diteruskan bukan hanya di ruang Merawat Nalar saja. Tapi juga bisa dimulai di OKP, atau kemudian di organisasi-organisasi mahasiswa dan di ruang-ruang yang besar dan jumlah yang lebih besar juga. Sehingga itu bukan menjadi sekedar wacana menara gading,” pesan Ayu.