Logo

Menggali Peran Komunikasi Massa dalam Era Informasi Digital

Ilustrasi

Ilustrasi

Dalam era informasi digital yang kita jalani saat ini, komunikasi massa telah mengalami transformasi yang signifikan. Sebagai seorang pelajar, kita bahkan seringkali terpapar dengan berbagai bentuk komunikasi massa, mulai dari media tradisional seperti TV dan Radio hingga media sosial seperti Instagram, Tiktok, dan Youtube. Perubahan ini tidak hanya memepengaruhi cara kita menerima informasi, tetapi juga bagaimana kita berinteraksi dan berpartisipasi dalam proses komunikasi tersebut.

Komunikasi massa tidak lagi sekedar proses menyiarkan informasi dari sumber utama ke audiens yang lebih besar melalui saluran tunggal. Saat ini platform-platform online memungkinkan pengguna untuk menjadi pengirim pesan sendiri, bukan hanya penerima saja. Hal ini dapat membuka peluang bagi siapapun untuk berpartisipasi aktif dalam proses komunikasi massa tanpa harus bergantung pada perusahaan atau organinasi tertentu. Misalnya, melalui media sosial, kita bisa menyampaikan pendapat ataupun ide kepada ribuan orang hanya dengan beberapa klik.

Namun, dibalik kekuatan ini terdapat juga batasan dan tantangan. Media sosial, meskipun memiliki cakupan yang luas dan interaktivitas tinggi, juga rentan terhadap penyebaran hoax dan informasi palsu. Banyak kasus dimana berita tersebar luas dan mempengaruhi opini publik. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk selalu memverifikasi fakta sebelum membagikan sebuah berita kepada khalayak.

Sebagai generasi muda yang tumbuh di era ini, kita harus memahami cara kerja media dan mengembangkan literasi digital agar tidak terjebak dalam misinformasi. Di sisi lain, komunikasi massa melalui media digital juga berperan dalam memperkuat demokrasi dengan memberikan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam diskusi publik. Melalui keterlibatan aktif, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih kritis dan sadar akan informasi yang dikonsumsi.

Media massa, baik yang tradisional maupun yang berbasis digital memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa informasi yang disebarkan adalah akurat,obyektif, dan berbasis fakta. Ditengah arus informasi yang begitu cepat, ada kecenderungan bagi beberapa media atau pengguna untuk mengedepankan sensasi atau kecepatan dari pada akurasi, yang pada akhirnya memicu penyebaran disinformasi. Disinformasi ini tidak hanya berbahaya bagi pengguna, tetapi juga dapat merusak tatanan sosial, memicu konflik, dan menurunkan kepercayaan publik terhadap media.

Dalam hal ini, komunikasi massa berperan penting dalam edukasi literasi media. Media harus mendorong masyarakat untuk lebih kritis dalam menyaring informasi yang mereka terima, memahami sumber informasi, dan mampu mebedakan antara fakta dan opini. Edukasi ini sangat diperlukan, terutama ditengah maraknya hoax yang beredar di media sosial.

Apa sih dampak komunikasi massa terhadap privasi dan etika? Di era informasi digital, komunikasi massa juga menghadirkan tantangan terkait privasi dan etika. Dengan semakin banyaknya data pribadi yang dikumpulkan oleh platform digital, isu-isu terkait privasi menjadi semakin mendesak. Penggunaan data pribadi untuk keperluan pemasaran, iklan, atau bahkan manipulasi politik telah menjadi sorotan banyak pihak. Skandal seperti Cambridge Analytica menunjukkan bagaimana data pribadi dapat disalahgunakan untuk memanipulasi opini publik, memengaruhi pemilu, dan merusak integritas demokrasi.

Komunikasi massa, dalam hal ini harus memperhatikan etika dalam pengumpulan dan penggunaan data. Media digital harus transparan tentang bagaimana data pengguna digunakan, dan pengguna harus diberikan kendali atas informasi pribadi mereka. Selain itu, media harus memperhatikan etika dalam peliputan berita, terutama yang melibatkan isu-isu sensitif seperti privasi individu, hak anak, atau konflik antar kelompok.

Bagaimana tantangan dan peluang komunikasi massa di masa depan? Melihat peran besar komunikasi massa di era digital,  tentu sangat penting bagi kita untuk mempertimbangkan tantangan dan peluang yang ada di masa depan. Di satu sisi, teknologi akan terus berkembang, dengan kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi yang diperkirakan akan semakin memengaruhi industri media. Algoritma yang digunakan oleh platform media sosial dan mesin pencari, misalnya, berpotensi mempengaruhi apa yang dilihat dan dibaca oleh masyarakat, yang bisa jadi mengarah pada polarisasi informasi.

Selain itu, era digital juga memberikan peluang bagi media untuk berkembang dan menjangkau audiens yang lebih luas. Dengan berbagai format baru seperti podcast, vlog, atau konten interaktif, media dapat menyajikan informasi dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh generasi muda.

Pada akhirnya, komunikasi massa memainkan peran krusial dalam era informasi digital, baik sebagai penyedia informasi, filter kebenaran, penggerak perubahan sosial, maupun pelindung privasi dan etika. Tantangan yang dihadapi memang besar, namun, dengan literasi yang baik, kesadaran etika, dan inovasi teknologi, komunikasi massa dapat terus menjadi pilar penting dalam menjaga tantanan informasi yang sehat dan demokratis. Dengan memahami kekuatan dan keterbatasannya, kita dapat membuat perbedaan nyata dalam masyarakat dan menciptakan informasi lingkungan yang akurat dan aman.

Penulis : Suci Amelia

Mahasiswi S1 Jurnalistik Universitas Bengkulu