Logo

Meri Apriani, Honorer Satpol PP Bengkulu di Event Sepak Bola Nasional

Meri Apriani saat mempin pertandingan

Meri Apriani saat mempin pertandingan

BENGKULU – Meri Apriani menjadi salah satu warga Bengkulu yang berhasil menembus event sepak bola nasional. Bukan sebagai pemain, pelatih atau official tim, Meri berada di lapangan untuk mengatur jalannya pertandingan atau biasa disebut disebut wasit. Honorer Satpol PP Kota Bengkulu ini kini masih berada di Sumatera Utara untuk memimpin pertadingan sepak bola putri dalam ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Meri mengawali profesi wasitnya sejak tahun 2009. Saat itu ia masih menjadi wasit di level daerah. Tahap demi tahap ia lalui untuk menembus level yang lebih tinggi di tingkat nasional. Ia mengaku harus melalui sejumlah rintangan, baik dari sisi profesi maupun tekanan pribadi.

“Banyak yang tidak suka dulunya. Jadi hambatan juga, tapi tetap saya lalui karena yakin saya pasti bisa untuk sampai ke sini,” ujar Meri pada bengkulunews.co.id, Jumat (13/9/2024).

Perjuangan Meri tetap berlanjut, hingga akhirnya ia berhasil masuk ke level nasional namun untuk kategori usia pada tahun 2018. Perjalanannya Meri semakin mulus sejak dipercaya memimpin sejumlah pertandingan di Elite Pro Academy liga 1. Ia terus berbenah dan mengasah kemampuannya sebagai wasit hingga sekarang.

“Sampai sekarang saya telah dua kali ditugaskan untuk di PON. Saya sangat bangga dan gembira bisa menjadi satu wakil Provinsi Bengkulu,” ucap Meri.

Selain kemampuan memimpin pertandingan, Meri juga mengasah mental untuk menghadapi kerasnya persaingan di dunia sepak bola. Tak jarang, Meri harus menemui sikap-sikap emosional dari staf, pelatih maupun pemain saat pertandingan berlangsung. Namun, kata, Meri sejauh ini sikap-sikap itu masih dalam kategori wajar.

“Saya sudah siap dengan itu. Mental juga sudah terbiasa, karena wajar kalau ada yang protes seperti marah-marah. Tapi semuanya sejauh ini masih profesional,” ungkap Meri.

Sejumlah dukungan membuat Meri tetap kuat. Instansi tempatnya bekerja juga diakui memberikan dukungan penuh atas prestasi yang ia raih. Ia mengaku dapat dukungan ini sejak tahun 2014 saat ia masih berjuang untuk menembus level yang lebih tinggi ke tingkat nasional.

“Selalu di dukung, dan disupport prestasi saya. Saya juga diberikan keleluasaan untuk berkarir sebagai wasit,” ucap Meri.