Logo

Penyebab Munculnya Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong di Pilkada Bengkulu Utara, Ini Kata Pengamat

Penyebab Munculnya Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong di Pilkada Bengkulu Utara, Ini Kata Pengamat

BENGKULU – Pemilihan Bupati (Pilbup) tahun 2024 di Kabupaten Bengkulu Utara melawan kotak kosong akan kembali terjadi pada Pilkada serentak bulan November mendatang.

Sebab, hingga kini hanya ada satu pasangan calon (paslon) yang mendaftar sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bengkulu Utara, yakni Arie Septia Adinata dan Sumarno.

Hal tersebut mendapat sorotan Pengamat Politik di Perguruan Tinggi Unived Dehasen, Master Jhon. Dia menyebut adanya ketidak mampuan daerah dalam menyiapkan putra-putri terbaiknya untuk memimpin di Kabupaten Bengkulu Utara.

“Ada tanggujawab juga daerah juga sosial kultural di situ untuk memberi ruang kepada putra-putrinya untuk bisa maju dalam kontestasi Pilkada itu,” kata Master Jhon, Jum’at (30/08/2024).

Lebih lanjut Jhon mengungkapkan, fakta terhadap adanya kotak kosong ini, harus diterima oleh masyarakat yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara.

“Kedepannya, itu juga menjadi catatan atau notes, karena Bengkulu Utara ini tidak hanya sekali melawan kotak kosong, ini yang keberapa kalinya,” jelas Jhon.

Kemudian, Master Jhon menerangkan ada beberapa faktor yang menyebabkan kotak kosong tersebut, yaitu tidak ada kesanggupan calon yang muncul itu meraih partai politik.

“Ada calon yang muncul, tetapi tidak mampu meraih dukungan partai politik, karena partai politik itu salah satu instrumen yang disediakan oleh Negara untuk mencalonkan Kepala Daerah,” terangnya.

Selanjutnya, kata dia adanya ketidak sanggupan calon perseorangan untuk menyediakan instrumen calon perseorangan itu melalui jalur KTP.

“Yang ketiga adalah bahwa calon yang akan bertarung kemungkinan yang lalu, itu tidak mampu mengkonsolidasikan ada perubahan PKPU itu terkait di MK,” lanjutnya.

Serta, Master Jhon menyampaikan apabila putra-putri daerah yang ingin menjadi pemimpin di Daerahnya, maka harus mampu memiliki jejaring untuk bisa mengambil peran.

“Kita tidak cukup hanya  pinter, hebat, serta lengkap dengan finansial yang kita punya, akan tetapi kita tidak memiliki akses jejaring ke Prtai Politik itu sulit,” sampainya.

Dalam instrumen pemilu yang disediakan oleh negara, itu diperbolehkan lawan kotak kosong, karena tidak ada lagi alternatif lainnya.

“Hanya saja harus hati-hati calon yang sedang bertarung dengan kotak kosong. Rakyat itu bisa saja menemui titik jenuh dalam hal bagaimana kepemimpinan sebelumnya, bisa saja kotak kosong itu, bisa dimenenangkan oleh masyarakat,” tutup Master Jhon.