Logo

Sapi di Bengkulu Masih Banyak Terdampak Virus Jembrana

Sapi di Bengkulu Masih Banyak Terdampak Virus Jembrana

BENGKULU – Akibat Vaksin Virus Jembrana di Provinsi Bengkulu masih minim, Sapi Bali di Provinsi Bengkulu banyak terkena Virus yang berbahaya ini.

Dalam menanggapi hal tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi Bengkulu, melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterniner, Dr. Indah Permatasari mengatakan bahwa salah satu hewan ternak jenis sapi Bali di Provinsi Bengkulu masih banyak terdampak virus Jembrana.

“Kalau kasus penyakit hewan ternak khususnya sapi Bali msih terserang Jembrana, Hampir rata-rata di Bengkulu ini masih terserang virus Jembrana ini, karena memang pengendaliannya masih sangat sulit dilakukan,” kata Indah, Rabu (14/08/2024).

Diketahui, Penyakit Jembrana (Jembrana Disease : JD) pada sapi Bali disebabkan oleh virus penyakit Jembrana (Jembrana Disease Virus : JDV) termasuk dalam kelompok retrovirus berdasarkan pada aktivitas reverse transcriptase.

Virus Jembrana merupakan virus RNA dengan utas tunggal, berbentuk icosahedral dengan panjang basa 7732 pasang basa (pb) dan bersifat patogen hanya pada sapi Bali. Gejala umum ternak yang terserang penyakit Jembrana adalah demam tinggi, lymphadenopathy, lymphopenia, keringat darah dan mucus yang berlebihan pada mulut dan hidung. Kematian ternak akibat JDV terjadi pada 1 atau 2 minggu setelah infeksi.

Sehingga untuk menanggulangi atau meminimalisir virus jembrana tersebut, masih diupayakan melalui penanganan pengobatan yang secara rutin, dikarena masih kterbatasan anggaran untuk penyedian Vaksin khusus Virus Jembrana ini.

“Karena selama ini Kabupaten/Kota  itu hanya bergantung pada Provinsi, APD kita dan kepada Pusat. Sementara ini, pusat betul-betul belum ada anggaran,” tambah Indah.

Sementara itu, dalam metode yang harus dilakukan agar Virus jembrana ini tidak tersebar secara luas, Dr. Indah menerangkan bahwa hanya dengan satu jalan yaitu Vaksin segara dilakukan dalam 1 tahun 1 kali.

“Kalau Jembrana ini memang harus segera dilakukan Vaksin wabib dalam 1 tahun 1 kali,” lanjutnya

Kedepannya, pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi Bengkulu masih akan mengupayakan untuk menyurati ke pusat agar bisa segara memadai vaksin jembrana untuk Bengkulu.

“Kita tetap berkoordinasi dengan pusat, dan kita juga sudah mengajukan usulan ke pusat, kita tunggu aja nantinya,” tutup Dr. Indah.