Logo

Sejumlah Situasi Rawan Saat Pengadaan Logistik Pemilu 2024

Ilustrasi Logistik Pemilu. Dok BN

Ilustrasi Logistik Pemilu. Dok BN

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan titik kerawanan logistik yang akan terjadi pada Pemilihan Tahun 2024. Situasi ini yaitu pengadaan logistik, keadaan geografis daerah dan keamanan logistik. Beberapa contohnya seperti jumlah pengadaan logistik melebihi atau kurang dari jumlah yang ditentukan.

Bagja menjelaskan dalam pengadaan logistik seringkali jumlah pengadaan logistik tidak sesuai dengan peraturan. “Lalu logistik tidak terkirim tepat waktu dan tepat jumlah dan logistik rusak saat pengiriman,” jelas dia dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Maluku di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (26/06/2024).

Dari kondisi geografis, Bagja melihat jarak jauh dan kondisi jalan yang susah dilalui kendaran truk besar dapat menjadi rintangan. Lalu, daerah berbukit dan pegunungan juga bisa menyulitkan penyelenggara dalam mendistribusikan logistik. Kerap kali dalam kondisi geografis logistik salah kirim atau salah tujuan. Penyimpanan yang rawan banjir, lanjut dia, sehingga logistik bocor perlu diperhatikan.

“Memicu ‘chaos’ atau masalah di daerah sangat cepat karena tim kampanye sangat dekat dan bisa mengawasi seluruh tahapan yang ada,” terangnya.

Bagja mengingatkan kemungkinan di daerah-daerah kepulauan pasti akan mengalami kesulitan dalam distribusi logistik. Sebab gelombang laut akan tinggi-tingginya pada akhir tahun sehingga penyelenggara yang mendistribusikan perlu berhati-hati dan bisa meminta bantuan kepada TNI/Polri.

“Kami meminta teman-teman KPU berkoordinasi dengan TNI dan Polri yang memiliki kapal-kapal besar yang dapat menembus gelombang laut yang tinggi. Sebab dahulu punya pengalaman kita pakai kapal kayu hancur diterjang badai,” jelas Bagja.

Selanjutnya Bagja menjelaskan kerawanan logistik juga ditemukan saat kurangnya pengawalan dari aparat keamanan, yang dikhawatirkan tidak menjamin keamanan logistik. Walau begitu dia berharap adanya sinergitas bersama stakeholder bisa menekan kerawanan yang telah ia sampaikan.

“Kita harapkan ini semua bisa terjalin sinergi, harapannya Pemilihan 2024 kita tetap bersinergi dengan baik. Inilah pemilihan terbesar pertama dalam sejarah pemilihan di Indonesia,” kata dia.